Senin, 16 Desember 2019

Laporan pelaksanaan dignosis kesulitan belajar




images
 








LAPORAN
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik BK Belajar
Dosen Pengampu: Dra. Ninik Setyowani, M.Pd.
                 Sunawan, S.Pd., M.Si.






oleh:
Yulia Surianingsih
1301410055









JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012





BAGIAN II
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR


2.1.Subyek I
2.1.1. Identitas Subyek
Nama                 : AT. (NamaSamaran)
Kelas                  : VII D
JenisKelamin     : Laki-laki

2.1.2. Alasan Pemilihan Subyek
Berdasarkanhasilanalisisleggernilairaport semester satu, siswa yang bernama AT memilikinilaidibawah KKM padasemuamatapelajarandenganrincian: Agama (67), PKn (70), B.Indo (68), B. Inggris (64), Matemtika (62), IPA (60), Kesenian (70), Olahraga (69), TIK (69), B. Jawa (61).Selainitu, berdasarkanhasilwawancaradengansalahtemansekelas AT, AT adalahsiswa yang pernahtinggalkelas di kelas VII pada setahun yang lalu.Jika tidak ditangani, dikhawatirkan tidak ada peningkatan pada prestasinya, dengan kata lain AT akan tinggal kelas lagi atau bahkan kena droup out. Hal tersebutlah yang meyakinkanbahwa AT benar-benarharusditangani.
2.1.3. Analisis
Instrumen yang digunakan observer untuk menganalisis kesulitan belajar yang dialami siswa yaitu dari hasil legger nilai, DCM, angket, serta wawancara yangdilakukan pada subyek. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:
a.      Daftar Cek Masalah
Daftar Cek Masalah atau disebut juga dengan DCM merupakan bentuk instrumen digunakan untuk mengetahui setiap karakteristik atau aktivitas dan masalah dari seseorang yang diamati. Berdasarkan hasil analisis DCM, AT mengalami masalah belajar dengan prosentase total sebesar 33,73% atau tergolong pada kriteria “D” (Kurang). Penjabaran  mengenai masalah yang dialami AT adalah sebagai berikut:
Aspek kebiasaan belajar dengan prosentase sebesar 50% (D), dengan butir permasalahan:saya belajar kalau ada ulangan saja, saya belajar tidak teratur waktunya, saya sering sibuk sendiri ketika pelajaran berlangsung pada saat pelajaran di dalam kelas saya sering melamun, kalau belajar saya sering mengantuk, bagi saya aktif dalam organisasi akan mengganggu aktivitas belajar, saya enggan mengikuti pelajaran tambahan seperti les privat/kelompok dll, serta saya tidak pernah menyiapkan perlengkapan belajar sebelum belajar
Aspek strategi belajar dengan prosentase sebesar 14,29% (C), dengan butir permasalahan: saya merasa kesulitan belajar dengan cara menghafal.
Aspek motivasi belajar dengan prosentase sebesar 46,15% (D), dengan butir permasalahan: saya merasa masa depan tidak ditentukan oleh usaha saat sekarang, saya belajar hanya untuk memenuhi perintah orang tua, saya belajar agar mendapat peringkat yang terbaik di kelas, saya enggan mempelajari materi pelajaran yang belum saya pahami, sering merasa khawatir apabila mendapat giliran untuk mengerjakan soal di depan kelas, saya sukar menyesuaikan diri dengan suasana belajar di kelas
Aspek manajemen waktu dengan prosentase sebesar 37,50% (D), dengan butir permasalahan: saya tidak mampu melaksanakan belajar sesuai jadwal,saya ingin belajar dengan rajin tetapi belum terlaksanakan, saya tidak sanggup belajar dalam waktu yang lama.
Aspek penguasaan materi pelajaran dengan prosentase sebesar 63,64% (D), dengan butir permasalahan: pelajaran di sekolah terlalu mudah bagi saya, saya sulit menangkap pelajaran yang bersifat hitungan, saya sulit mengingat pelajaran yang bersifat hafalan, saya sulit memahami pelajaran Bahasa Inggris, saya sulit memahami pelajaran yang bersifat keterampilan, saya sering mendapat kesukaran dalam menyelesaikan tugas/PR, ada beberapa pelajaran yang tidak saya sukai.
Aspek hambatan belajar dengan prosentase sebesar 7,69% (B), dengan butir permasalahan: saya merasa sulit untuk berkonsentrasi saat pelajaran.
Aspek dukungan lingkungan dengan prosentase 13,33% (C), dengan butir permasalahan: sifat guru menyebabkan pelajaran tidak menyenangkan, saya sering terganggu ajakan teman untuk bermain ketika belajar.
Berdasarkan analisis daftar cek masalah tersebut, yang dijadikan pertimbangan ialah masalah dengan kriteria E, D, dan C. AT mengalami masalah dalam hal kebiasaan belajar, strategi belajar, motivasi belajar, manajemen waktu, penguasaan materi pelajaran, serta dukungan lingkungan. Secara keseluruhan AT memiliki kebiasaan dan motivasi yang kurang, sehingga ia malas belajar serta mempengaruhi aspek lainnya.
b.      Angket
Angket ialah instrumen yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri responden dan perlu dijawab oleh reponden. Dalam angket tentang belajar ini, siswa yang bernama AT.memiliki masalah dengan belajar.Adapun pertimbangannya adalah sebagai berikut: AT. tidak menyukai matematika dikarenakan guru tidak enak, tidak menyukai Bahasa Jawa dikarenakan susah konsentrasi dan tidak hafal aksara jawa, AT. belajar diluar jam sekolah hanya di malam hari saja, di rumah AT juga tidak ada yang mendampingi dan membantu saat belajar, namun AT. memiliki fasilitas belajar yang baik dan mempunyai kelompok belajar, di rumah tidak ada tugas tambahan, hobi yang dimiliki AT ialah berenang dan sepak bola.
Berdasarkan angket, dapat di tafsirkan bahwa AT. memiliki hambatan dalam belajar dalam hal konsentrasi, karena guru yang mengajar tidak enak, serta saat belajar tidak ada yang membantu.
c.       Leger
Merupakan kumpulan nilai dari siswa atau peserta didik dalam satu semester. Dalam analisis leger menunjukkan bahwa siswa yang bernama ATmemiliki nilai rata-ratayang rendah.Bahkan semua nilai mata pelajaran pada semester satu mendapat nilai dibawah KKM. Nilai rata rata AT menunjukkan nilai 65,64 sedangkan dalam ketentuan KKM sekolah yaitu rangking ialah 28 dari 28 siswa.
d.      Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab lisan yang dilakuakan secara sistematis guna mencapai tujuan penelitian. Wawancara yang digunakan ialah wawancara semi terstruktur, dengan menanyakan untuk mendalami hal-hal terkait masalah berdasarkan data DCM, angket, dan legger. Adapaun hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut:
Nama Siswa         : AT
Interviewer           : Yulia Surianingsih
Hari/Tanggal        : Sabtu, 2 Juni 2012
Pukul                    : 08.10 WIB
Tempat                 : Ruang BK
No
Pertanyaan
Jawaban Responden
1.       
Mengapa belajar kalau ada ulangan saja?
Karena malas
2.       
Mengapa belajar tidak teratur waktunya?
Karena tidak direncanakan
3.       
Mengapa sering sibuk sendiri ketika pelajaran berlangsung
Ramai, ngobrol dengan teman, bosan
4.       
Mengapa saat pelajaran di dalam kelas sering melamun?
Tidak suka dengan pelajarannya
5.       
Mengapa kalau belajar saya sering mengantuk
Malas, capek
6.       
Mengapa aktif organisasi akan mengganggu aktivitas belajar?
Karena waktunya akan dibagi-bagi
7.       
Mengapa enggan mengikuti pelajaran tambahan seperti les privat/kelompok dll?
Karena lelah, tidak punya waktu
8.       
Mengapa tidak pernah menyiapkan perlengkapan belajar sebelum belajar?
Karena lupa membawa, tidak lengkap
9.       
Mengapa merasa kesulitan belajar dengan cara menghafal?
Karena sulit, mudah lupa
10.   
Mengapa merasa masa depan tidak ditentukan oleh usaha saat sekarang?
Karena masih depan masih jauh
11.   
Mengapa belajar hanya untuk memenuhi perintah orang tua?
Kalau tidak belajar dimarahi orang tua
12.   
Mengapa belajar agar mendapat peringkat yang terbaik di kelas?
Supaya tidak mendapat nilai jelek
13.   
Mengapa enggan mempelajari materi pelajaran yang belum dipahami?
Setelah pulang menonton TV, malas
14.   
Mengapa merasa khawatir apabila mendapat giliran untuk mengerjakan soal di depan kelas?
Karena takut sama guru, disindir guru
15.   
Mengapa sulit menyesuaikan diri dengan suasana belajar di kelas?
Kelasnya ramai, sering mengobrol
16.   
Mengapa tidak mampu melaksanakan belajar sesuai jadwal?
Tidak ada niat, malas
17.   
Mengapa ingin belajar dengan rajin tetapi belum terlaksanakan?
Tidak tahu caranya
18.   
Mengapa tidak sanggup belajar dalam waktu yang lama?
Tidak konsentrasi, pusing, capek
19.   
Mengapa pelajaran di sekolah terlalu mudah menurut anda?
Karena materinya selalu itu-itu terus
20.   
Mengapa sulit menangkap pelajaran yang bersifat hitungan?
Karena tidak tahu caranya, rumusnya lupa, rumit, gurunya galak
21.   
Mengapa sulit mengingat pelajaran yang bersifat hafalan?
Karena panjang, mudah lupa, susah
22.   
Mengapa sulit memahami pelajaran Bahasa Inggris?
Tidak tahu artinya, susah mengucapkannya
23.   
Mengapa sulit memahami pelajaran yang bersifat keterampilan?
Tidak punya jiwa seni, malas
24.   
Mengapa sering mendapat kesukaran dalam menyelesaikan tugas/PR?
Lupa caranya, tidak bisa, sulit
25.   
Mengapa ada beberapa pelajaran yang tidak disukai?
Gurunya tidak enak, pelajarannya susah
26.   
Mengapa merasa sulit untuk berkonsentrasi saat pelajaran?
Ramai, diganggu teman
27.   
Mengapa sering terganggu ajakan teman untuk bermain ketika belajar?
Karena lebih seru dan menghilangkan kebosanan
28.   
Suka B.Indonesia (Mudah dipahami), IPS (Mudah dipahami dan dipelajari), tetapi mengapa nilai tidak tuntas?
Karena tidak belajar, lupa yang telah dipelajari
29.   
Tidak suka Matematika (Guru tidak enak), B.jawa (Susah konsentrasi, tidak hafal aksara jawa), mengapa?
Gurunya suka marah-marah, sulit dalam mempelajari aksara jawa, belum menguasai
30.   
Belajar malam saja, dari pukul 19.00, selesai pukul berapa? Yang dilakukan apa saja?sepulang sekolah?
Pukul 20.30, menata jadwal, mencoba mengerjakan PR, tidur, bermain
31.   
Mengapa tidak ada orang yang membantu saat belajar?
Karena pada sibuk, orang tua sering ke luar kota
32.   
Fasilitas belajar baik, yang dimiliki apa saja? Coba deskripsikan?
Ruang belajar, meja, kursi, buku-buku
33.   
Punya kelompok belajar, biasanya dengan siapa saja?
Dengan Riski
34.   
Dirumah tidak ada tugas rutin, biasanya yang dilakukan apa?
Tidur, dan bermain, menonton TV, sepak bola
35.   
Apa hambatan dalam belajar selama ini?dari luar dan dalam?
Sulit konsentrasi, lingkungan tidak memotivasi
36.   
Apakah hobi berenang dan sepak bola mengganggu waktu belajar?
Iya, waktu belajar sering dihabiskan
37.   
Tidak menjadi pengurus, mengisi waktu luang, biasanya melakukan apa?
Sepak bola, bermain, kadang renang

            Dari hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa AT memiliki masalah belajar dikarenakan malas, sering sibuk sendiri saat pelajaran, tidak konsentrasi, kecapekan, guru yang tidak enak, guru yang mengajar dengan kekerasan fisik, tidak suka pelajaran sehingga sering melamun dan sibuk sendiri saat pelajaran, suka ramai sendiri dan mengobrol saat pelajaran, pelajaran yang sulit, serta mudah lupa. Selain itu, AT juga memiliki motivasi dari dalam diri yang kurang dikarenakan ia belajar hanya saat ulangan saja, belajar untuk memenuhi perintah orang tuanya, serta agar mendapat peringkat, bukan karena agar mendapat ilmu dan supaya bisa sukses. Kebiasaan belajar AT yang buruk dikarenakan sepulang sekolah digunakan untuk menonton TV, tidur dan bermain. AT tidak memiliki strategi belajar yang baik, AT mudah merasa bosan, AT juga tidak mempunyai sosok yang membantu saat belajar di rumah
2.1.4. Sintesis
Dari analisis instrumen dan data lain yang mendukung yang digunakan yaitu DCM, angket, legger dan wawancara, maka secara keseluruhan dapat diketahui bahwa siswa mengalami masalah belajar dan permasalahan yang dialami oleh AT harus segera ditangani. Dari analisis yang dilakukan sebelumnya dapat dikatakan bahwa dilihat AT mengalami kesulitan belajar pada semua mata pelajaran, yaitu: pendidikan agama, PKn, bahasa indonesia, bahasa inggris, matematika, IPA, IPS, kesenian, pendidikan jasmani, TIK dan bahasa jawa. Semua mata pelajaran tersebut, AT mendapatkan nilai di bawah KKM. AT juga menyatakan bahwa tidak menyukai matematika karena sulit, gurunya tidak enak dan tidak menyukai bahasa jawa karena tidak bisa aksara jawa serta belum menguasai bahasa jawa.
Pelajaran yang disukai AT adalah pelajaran bahasa Indonesia dan IPS, namun nilai yang AT peroleh tetap saja tidak mencapai KKM. Alokasi waktu belajar AT sangat sedikit. AT hanya belajar pada pukul 19.00 hingga pukul 20.30 dan pada saat sore dia tidak belajar malahan bermain.
Saat di rumah AT juga sulit dalam belajar,selain keramaian, pada saat belajar dirumah tidak ada yang membantunya, memotivasinya, orang tua dan saudaranya pada sibuk. Ia mengalami kesulitan belajar, mudah lupa, tidak tahu caranya, malas, belajar dengan tenang, sulit dalam konsentrasi. Hal lain yang dapat mengganggu AT dalam belajar yaitu ajakan teman untuk bermain, guru yang tidak mengenakkan, sering capek, suara televisi, sering tidur, serta sering mengobrol dengan teman.
Pada saat belajar AT sering melamun, AT dalam belajar juga tidak teratur dan semaunya sendiri, jam belajarnya tidak diatur dengan baik, kalau belajar AT sering mengantuk, AT juga tidak menyukai mengikuti bimbingan belajar baik itu secara privat atau kelompok, dikarenakan biaya yang mahal. Saat mau belajar AT juga tidak menyiapkan perlengkapan belajar secara lengkap. Hal lain yanh menjadi kesulitan AT ialah belajar dengan cara menghafal, dikarenakan kalimat yang panjang dan rumit.
AT memiliki keyakinan bahwa masa depannya tidak ditentukan oleh usahanya saat ini, AT belajar bukan karena ingin sukses melainkan karena perintah orang tua. Kalau tidak ada orang tua AT, tidak belajar. Untuk materi yang belum dipahami AT enggan dalam belajar. AT juga enggan kalau belajar dalam waktu yang lama.  Beberapa sebab lain dikarenakan At tidak menyukai pelajaran dan tidak menyukai cara guru tersebut mengajar.
2.2.1. Diagnosis
Dari data analisis dan sintesis yang dilakukan dapat diperoleh beberapa hal antara lain AT mengalami kesulitan belajar Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya. AT menyatakan bahwa ia enggan dalam mempelajari kembali materi yang belum ia pahami. Guru yang tidak menyenangkan juga merupakan faktor luar dalam menghambat belajarnya. Ia merasa malas, sulit dalam memahami suatu materi, mudah lupa, tidak konsentrasi, sering sibuk sendiri, diganggu teman, suka mengobrol, sulit dalam menghafal, dan sering lelah. Hal-hal tersebutlah yang membuat AT sulit dalam menguasai mata pelajaran sehingga AT mendapat nilai dibawah KKM bahkan pada semua mata pelajaran. Prestasi belajjar AT sangatlah buruk, tahun lalu dia sudah tinggal kelas, dan semester tahun pelajaran nilai nilainya tidak tuntas semua, padahal dia juga tidak memiliki riwayat penyakit khusus yang dapat mengganggu belajarnya
Dari keseluruhan data tersebut secara garis besar penyebab yang pertama sehingga AT mengalami kesulitan belajar adalah karena semnagat dan tanggung jawab belajar, sehingga ia susah dalam menerima pelajaran dan prestasi belajarnya juga buruk  Diagnosis mengenai permasalahan belajar AT dapat jabarkan sebagai berikut:
Kriteria keberhasilan belajar
Instrumen
Status siswa
AT memperhatikan penjelasan guru
DCM

AT mengobrol dengan teman, ramai sendiri, dan melamun
AT menguasai strategi belajar menghafal
DCM
HS kesulitan belajar dengan cara menghafal
AT tertarik dengan kegiatan belajar
DCM
Enggan mempelajari materi yang belum dipahami, lebih tertarik dengan komik/novel
AT dapat membagi waktu belajar
DCM
Waktu belajar AT tersita untuk bermain dan tidur, tidak memiliki waktu jadwal belajar
AT mendapat nilai di atas KKM
DCM
Sering mendapat nilai di bawah KKM
Percaya diri dalam menghadapi ulangan
DCM
Merasa cemas dalam menghadapi  ulangan
AT dapat memahami karakter dan maksud baik dari gutu
DCM
AT terganggu dengan karakter guru
AT dapat belajar dengan tenang, nyaman dan senang
DCM
Terganggu suara bising serta ajakan teman saat belajar
Menyukai mata pelajaran matematika dan bahasa jawa
Angket
Tidak menyukai matematika dan bahasa jawa
Memiliki keyakinan bahwa sekarang adalah penentu masa depan
DCM
Meyakini bahwa masa sekarang tidak beerpengaruh pada masa depan
Rajin belajar
Angket
Merasa malas belajar, belajar hanya saat ulangan saja
Bisa konsentrasi saat belajar
DCM
Sulit konsentrasi ketika belajar, tidak bisa belajar dalam waktu lama
AT mengurangi bermain dan sepakbola
Wawancara,
Angket
Banyak waktu yang terbuang untuk bermain dan sepakbola
Dapat menyesuaikan suasana belajar
DCM
Susah menyesuaikan dengan lingkungan belajar

2.2.2. Prognosis
Berdasarkan atas hasil analisis, sintesis serta diagnosis yang telah dilakukan terdapat beberapa kemungkinan buruk yang akan terjadi jika hal yang dialami oleh AT terus dibiarkan tanpa adanya penanganan yang lebih lanjut untuk mencegah dan mengatasi masalah yang akan terjadi. Berikut beberapa prediksi jika masalah masalah yang akan terjadi jika hal tersebut tidak dilanjuti dengan segera atau dibiarkan:
a.       Kurangnya perhatian pada pelajaran di kelas, kesulitan belajar dengan menghafal, serta enggan mempelajari lagi materi yang belum dipahami dapat berakibat pada prestasi siswa yang semakin rendah yaitu nilai yang tidak tuntas semakin banyak. Ketiga hal tersebut merupakan strategi dasar agar bisa meraih kesuksesan dalam belajar.
b.      Kurang manajemen waktu, tidak punya jadwal belajar akan menjadikan siswa memperoleh prestasi yang tidak optimal juga.
c.       Tempat belajar dikelas yang tidak kondusif akan membuat siswa  tidak nyaman dan  enggan untuk belajar
d.      Kebiasaan suka mengobrol dan bercanda, ramai sendiri saat pelajaran pada teman, jika dibiarkan terus menerus akan mengakibatkan siswa tidak akan mampu dalam memahami mata pelajaran yang sedang diajarkan. Sehingga, mungkin akan berdampak pada nilai atau prestasi
e.       Jika siswa sering mengabiskan waktunya untuk bermain dan sepak bola maka belajarnya tidak maksimal
f.       Jika siswa tidak memperbaiki cara belajarnya, tidak rajin dalam belajar maka hasil nilai/prestasi belajarnya akan tetap di bawah KKM dan mungkin akan tinggal kelas lagi
g.      Jika siswa dapat menangani masalah belajarnya maka prestasi maksimal akan diperoleh sehingga semua mata pelajaran dapat mencapai KKM.
2.2.3. Rencana Treatment (arah layanan dan tujuan diadakan layanan tersebut)
Beberapa layanan yang dapat diberikan kepada AT antara lain:
a.       Layanan bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok bertujuan agar siswa dapat memotivasi dirinya agar dapat berprestasi secara optimal terhadap prestasinya. Layanan bimbingan kelompok dapat mengangkat berbagai topik yang sesuai dengan masalah yang dialami oleh siswa seperti tanggung jawab, motivasi, strategi belajar, manajemen waktu, dll.
b.      Layanan  informasi.
c.       Konseling individual. Adapun alternatif-alternatif tindakan lain yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
1.       Membantu mengatasi kesulitan belajar siswa yang bersangkutan untuk mengatasi faktor-faktor yang mendasari kesulitan belajar siswa tersebut.
2.       Memberikan motivasi belajar agar dapat belajar dengan rajin.
3.       Membantu mengatur jadwal kagiatan belajar sehari-hari.
4.       Mempersiapkan layanan pembelajaran mengenai masalah kesulitan belajar siswa.

2.2.4. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Dalam rencana evaluasi serta tindak lanjut kebutuhan belajar dapat dilakuakan dengan menggunakan skala penilaian, pedoman observasi serta menggunakan pedoman melalui hasil legger. Dengan menggunakan skala penilain, observasi serta legger diharapkan subyek dapat mengoptimalakan kemampuannya dalam belajar.