Kamis, 02 Januari 2014

DONGENG KANCIL DAN HARIMAU ( SABUK DEWA )



Diposkan oleh dongeng di 01.21 Categories dongeng

KANCIL DAN HARIMAU (SABUK DEWA)

Pada suatu hari Kancil sedang berjalan-jalan di hutan, ketika sedang asik berjalan-jalan sambil makan rumput tiba-tiba Kancil dikagetkan dengan sura auman di depannya, ternyata itu adalah seekor Harimau yang tampaknya sedang kelaparan.
Auuummm!!! Hari ini nasibku baik sekali, perutku lagi kroncongan ehh ketemu Kancil sebagai makan siangku. Hei Kancil siap-siap ku makan nih, Aummmmmmmmm!!!.
Eittt! Tunggu Dulu Harimau, kalau kamu makan aku, kamu akan kehilangan cerita rahasia sabuk sang dewa, siapa yang memakainya akan bisa terbang dan kuat seperti dewa. Mau ngak bisa terbang dan kuat seperti dewa pasti kamu jadi raja hutan seperti selama ini yang kamu idam-idam kan, mau ngak ???? “ kata Kancil”.
Benar nih Cill, kamu ngak akan ku makan asal kamu beri tahu dimana letak sabuk dewa itu. “kata harimau”.
Benar dong, ayo ikut aku ke batu besar dipinggir sungai dekat rumpun bambu di selatan hutan. “kata Kancil”.
Merekapun segera berjalan menuju pinggir sungai di selatan hutan, ketika sampai ditujuan tampak sebuah benda berwarna cokelat hitam melingkar di sebuah batu besar menyerupai sebuah sabuk.
Harimaupun mengaum panjang, Aummmmmmm!!! Bergerak hendak menerjang benda tersebut.
Eitt ! Tunggu dulu Harimau, kalau kamu mau memakai sabuk dewa tersebut kamu harus berjalan mundur kearah sabuk tersebut dan jangan sekali-kali menengok ke belakang, agar dewa pemilik sabuk itu tidak mengetahui kehadiran mu kan mereka sedang asik mandi di sungai. “kata kancil”
Benar juga katamu Cil, habis sabuknya besar sekali sih jadi aku ngak sabar untuk memakainya. “Kata Harimau”
Oke deh! Harimau, sekarang kamu boleh berjalan mundur kearah sabuk itu. Tapi sebelum itu aku hitung dulu yach aku mau sembunyi takut nanti dimarahi dewa kalau melihatku. “kata Kancil “.
Cepat hitung Cil, aku sudah ngak sabar mau jadi raja hutan nih.!!!
Ok ku hitung yach, “kata Kancil” (Ajak anak anda ikut berhitung)!!!! 1.2.3. udah kah belum (kata Harimau), belum (Kata kancil sambil berlari meninggalkan harimau) 4.5.6.7 (udahkan belum), (Belum) 8.9.10 (sudahkah belum) (sudah teriak kancil yang sudah jauh meninggalkan Harimau)…………
Tanpa berpikir panjang Harimau pun segera berjalan mundur menuju kearah benda yang menyerupai sabuk tersebut. Dan ketika tubuhnya memasuki kedalam lingkaran tersebut tiba-tiba benda tersebut bergerak melilit tubuh Harimau. Harimau tampak senang karena dalam pikirannya sabuk tersebut sedang bereaksi memberi kekuatan ke tubuhnya, tapi tiba-tiba lilitan itu semakin lama semakin kuat dan membuat harimau kesakitan. Dan alangkah kagetnya Harimau ketika dihadapannya muncul kepala ular piton raksasa di depannya. Harimaupun berteriak minta tolong dan menggeram “Awas kamu cill, kamu telah membohongi ku. Ternyata benda ini bukan sabuk dewa tapi ular piton raksasa”” tapi teriakan minta tolong itu tampaknya sia-sia belaka. Karena ular piton itu terlampau besar dan akhirnya matilah Harimau tesebut dengan tulang-tulang yang remuk.
Adapun Kancil yang nyawanya terselamatkan karena kecerdikannya memulai petualangan barunya di belantara hutan.

Asal Mula Rumah Siput




Rumah Siput
Rumah Siput
Dahulu kala, siput tidak membawa rumahnya kemana-mana Pertama kali siput tinggal di sarang burung yang sudah ditinggalkan induk burung di atas pohon .
Malam terasa hangat dan siang terasa sejuk karena daun-daun pohon merintangi sinar matahari yang jatuh tepat ke sarang tempat siput tinggal. Tetapi ketika musim Hujan datang, daun-daun itu tidak bisa lagi menghalangi air hujan yang jatuh,.. siput menjadi basah dan kedinginan terkena air hujan.
Kemudian siput pindah ke dalam lubang yang ada di batang pohon, Jika hari panas, siput terlindung dengan baik, bahkan jika hujan turun, siput tidak akan basah dan kedinginan. Sepertinya aku menemukan rumah yang cocok untukku, gumam siput dalam hati.

Tetapi di suatu hari yang cerah, datanglah burung pelatuk. tok..toktokburung pelatuk terus mematuk batang pohon tempat rumah siput, siput menjadi terganggu dan tidak bisa tidur,
Dengan hati jengkel, siput turun dari lubang batang pohon dan mencari tempat tinggal selanjutnya. Siput menemukan sebuah lubang di tanah, kelihatannya hangat jika malam datang, pikir siput. Siput membersihkan lubang tersebut dan memutuskan untuk tinggal di dalamnya, tetapi ketika malam datang, tikus-tikus datang menggali dari segala arah merusak rumah siput. Apa mau dikata, siput pergi meninggalkan lubang itu untuk mencari rumah baru.
Siput berjalan terus sampai di tepi pantai penuh dengan batu karang. Sela-sela batu karang dapat menjadi rumahku !!! siput bersorak senang, aku bisa berlindung dari panas matahari dan hujan, tidak aka nada burung pelatuk yang akan mematuk batu karang ini, dan tikus-tikus tidak akan mampu menggali lubang menembus ke batu ini.
Siput pun dapat beristirahat dengan tenang, tetapi ketika air laut pasang dan naik sampai ke atas batu karang, siput ikut tersapu bersama dengan ombak. Sekali lagi siput harus pergi mencari rumah baru. Ketika berjalan meninggalkan pantai, siput menemukan sebuah cangkang kosong, bentuknya cantik dan sangat ringan.
Karena lelah dan kedinginan, Siput masuk ke dalam cangkang itu , merasa hangat dan nyaman lalu tidur bergelung di dalamnya.
Ketika pagi datang, Siput menyadari telah menemukan rumah yang terbaik baginya. Cangkang ini sangat cocok untuknya. Aku tidak perlu lagi cepat-cepat pulang jika hujan turun, aku tidak akan kepanasan lagi, tidak ada yang akan menggangguku. Aku akan membawa rumah ini bersamaku ke manapun aku pergi.